COM-DEV (COMMUNITY DEVELOPMENT): SEBUAH UPAYA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI LINGKUNGAN KAMPUS IPB MENUJU ASEAN ECONOMIC COMMUNITY


Fadhilatul Laela
Agronomi dan Hortikultura, Institut Pertanian Bogor, INDONESIA.
(E-mail: fadhilatul.laela@gmail.com)

Indonesia adalah salah satu Negara terbesar populasinya yang ada di kawasan ASEAN. Masyarakat Indonesia adalah Negara Heterogen dengan berbagai jenis suku, bahasa dan adat istiadat yang terhampar dari Sabang sampai Merauke. Indonesia mempunyai kekuatan ekonomi yang cukup bagus, pertumbuhan ekonomi 6,5 persen pada 2011, dan 6,23 persen pada 2012, akan tetapi pada tahun 2013 indonesia pertumbuhan ekonomi mengalami penurunan yakni hanya mencapai 5,78 persen. Dengan adanya penurunan perkembangan ekonomi ini akan menjadi modal yang kurang bagus untuk mempersiapkan masyarakat Indonesia menuju AEC tahun 2015. Permasalahan lain yang sedang dihadapi Indonesia adalah kemiskinan, pengangguran, kesenjangan sosial, rendahnya pendidikan, kurangnya keterampilan tenaga kerja, keterbatasan modal usaha kecil dan menengah, serta masalah lingkungan hidup.

Melihat kondisi di atas, Institut Pertanian Bogor yang sedang melangkah menuju Universitas Berkelas Dunia (World Class University), diharapkan dapat berpartisipasi dalam pemberdayaan masyarakat menuju Asean Economic Community. Upaya pemberdayaan masyarakat ini dilakukan untuk memberdayakan dan mengangkat perekonomian masyarakat sekitar kampus IPB. Serta meningkatkan ketrampilan masyarakat melalui pelatihan, pembentukan usaha kecil dan menengah, dan penyaluran aspirasi masyarakat. Program pembinaan pedesaan ini selain memajukan perekonomian masyarakat juga mempunyai tujuan untuk memperbaiki kualitas pendidikan agar generasi muda lebih terampil dalam persaingan di dunia kerja untuk menghadapi Asean Economic Community (AEC) tahun 2015. Aspek lain yang perlu diperhatikan ialah kesehatan dan lingkungan hidup.

Asean Economic Community (AEC) tahun 2015 merupakan suatu program bagi negara-negara ASEAN untuk lebih meningkatkan kualitas ekonomi khususnya perdagangan agar menjadi sebuah akses yang lebih mudah seperti menerapkan penghapusan bea masuk (Free Trade Area) untuk mewujudkan sebuah single market (Rimah, 2013). Kawasan AEC diarahkan menjadi suatu kawasan yang kompetitif secara ekonomi dengan tingkat kemajuan yang merata serta terintegrasi penuh ke sistim ekonomi global. Dalam artian perdagangan ini berarti semua barang dapat diperdagangkan dari satu negara ke negara lain di kawasan ASEAN tanpa tarif bea sama sekali. Setiap pengusaha dapat menanamkan modalnya dimana saja dan bahkan menjadi penguasa mayoritas saham di perusahaan manapun di kawasan tersebut (Lolok, 2012).

Konsep utama dari Asean Economic Community adalah menciptakan ASEAN sebagai sebuah pasar tunggal dan kesatuan basis produksi dimana terjadi free flow atas barang, jasa, faktor produksi, investasi dan modal serta penghapusan tarif bagi perdagangan antar negara ASEAN yang kemudian diharapkan dapat mengurangi kemiskinan dan kesenjangan ekonomi diantara negara-negara anggotanya melalui sejumlah kerjasama yang saling menguntungkan. Kehadiran Asean Economic Community bisa membantu ketidakberdayaan negara-negara ASEAN dalam persaingan global ekonomi dunia yaitu dengan membentuk pasar tunggal yang berbasis di kawasan Asia Tenggara. Liberalisasi di bidang jasa yang menyangkut sumber daya manusia mungkin akan tampak terlihat jelas karena menyangkut tentang penempatan tenaga terampil dan tenaga tidak terampil dalam mendukung perekonomian negara. Namun, yang paling banyak berpengaruh dan sangat ditekan dalam Asean Economic Community adalah tenaga kerja terampil (Diah, 2013).

Maka dari itu, sebagai Universitas yang bertitel World Class University, Institut Pertanian Bogor hendaknya tidak hanya berfokus pada peningkatan mutu pendidikan yang bertaraf internasional, tetapi juga memberikan kontribusi nyata dalam pemberdayaan masyarakat menuju Asean Economic Community. Salah satu wujud realisasi upaya pengembangan masyarakat yang dapat dilakukan oleh mahasiswa adalah dengan mengadakan program bina desa ‘Com-Dev (Community Development)’.

Com-Dev (Community Development) merupakan sebuah upaya pemberdayaan masyarakat yang meliputi empat aspek yaitu pendidikan, kesehatan, lingkungan, dan ekonomi. Kegiatan ini dilaksanakan dengan kerjasama antar elemen masyarakat kampus yang meliputi mahasiswa, Lembaga Kemahasiswaan, dan Unit Kegiatan Mahasiswa dengan alokasi waktu yang telah ditentukan. Waktu pelaksanaan kegiatan ialah seminggu sekali dengan jadwal bergilir antara seluruh Unit Kegiatan Mahasiswa dan Lembaga Kemahasiswaan IPB.

Tabel 1. Rincian Bidang Pembinaan Com-Dev
Bidang Pembinaan Rincian Bidang Pembinaan
Pendidikan Paud dan Majelis Ta’lim
Kesehatan Posyandu dan Posbindu Lansia
Lingkungan TOGABUZI (Ceria Berkebun) dan Kerajinan Limbah
Plastik
Ekonomi Dodol Talas, Krupuk Talas, dan Budidaya Jamur

Tabel di atas sekadar memberikan gambaran bagaimana Com-Dev (Community Development)dapat diterapkan di lingkungan kampus dengan andil dari semua Lembaga Kemahasiswaan dan Unit Kegiatan Mahasiswa serta partisipasi dari seluruh elemen masyarakat kampus.

Penerapan Com-Dev (Community Development) akan dapat berjalan dengan lancar dan optimal apabila terdapat proses manajemen yang terstruktur sehingga tujuan utama Com-Dev (Community Development), sebagai sarana pemberdayaaan masyarakat di lingkungan kampus IPB, dapat dicapai dengan baik. Proses manajemen yang bersifat mendasar sebagaimana yang dikemukakan oleh Terry (1990: 15), yaitu meliputi (a) perencanaan (planning), (b) pengorganisasian (organizing), (c) penggerakan (actuating), dan (d) pengawasan (controlling).

Dengan adanya keempat proses tersebut, program bina desa Com-Dev (Community Development) dapat menjadi salah satu upaya pemberdayaan masyarakat di lingkungan kampus IPB yang terstruktur dan berkesinambungan. Selain itu, program pemberdayaan masyarakat di lingkungan kampus ini mempunyai prospek yang baik untuk dikembangkan di tiap universitas di seluruh Indonesia sesuai dengan potensi dan kearifan lokal yang dimiliki masing-masing daerah. Oleh karena itu, kerja sama dari semua elemen masyarakat kampus sangat diharapkan demi terwujudnya generasi muda yang mampu memberdayakan masyarakat dan bangsa sendiri. Mari kita sambut Asean Economic Community (AEC) 2015!

Comments

Popular Posts