Dari Sampah Menjadi Buah
Tak Selamanya Limbah Membawa Masalah

Oleh : Fadhilatul Laela / X-B

            Limbah merupakan kotoran yang dihasilkan karena pembuangan sampah dari pabrik, pasar maupun rumah tangga. Limbah biasanya dianggap barang yang tidak berguna lagi. Limbah digolongkan menjadi limbah organik (bisa diuraikan dengan proses alami) dan limbah anorganik (yang tidak dapat diuraikan dengan proses alami) setiap rumah tangga setiap hari menghasilkan limbah rumah tangga yang dapat berupa sisa sampah dapur maupun bekas botol kecap, shampo, pasta gigi, dll. Limbah seperti ini biasanya dibuang karena jika dibiarkan bisa menimbulkan bau tidak sedap dan menyebabkan penyakit juga dapat menyebabkan pencemaran lingkungan. Di kota-kota padat penduduk, limbah menjadi masalah penting karena volume sampah sangat besar melebihi kapasitas daya tampung TPA oleh karena itu sering kita jumpai limbah yang dibuang ke sungai dan ke laut padahal hal ini tidak semestinya dilakukan karena dapat menyebabkan organisme di sungai dan di laut mati selain itu di kota besar air sungai digunakan PDAM untuk memenuhi kebutuhan air masyarakat seluruh kota, dan penduduk di sekitar sungai menggunakan air sungai untuk mandi, mencuci bahkan memasak. Coba bayangkan jika air sungai tersebut telah tercemar oleh limbah dan sampah yang dihasilkan oleh pabrik maupun rumah tangga, betapa bahayanya jika air tersebut dikonsumsi dan digunakan oleh penduduk. Oleh karena itu maka limbah-limbah tersebut harus dimanfaatkan dan diolah dahulu agar tidak menimbulkan pencemaran.
            Pencemaran dan jumlah limbah yang menumpuk terutama disebabkan oleh jumlah penduduk yang besar dan setiap hari menghasilkan sampah, maka penanganan limbah dan sampah tersebut harus dimulai dari lingkungan rumah tangga. Karena di sinilah tempat awal kita membuang sampah. Namun, limbah dan sampah bisa bermanfaat jika diolah dengan benar, pengolahan tersebut bisa dengan daur ulang, dibuat bahan pupuk organik dijadikan biogas dan dibuat kerajinan tangan sehingga menjadi barang yang lebih bermanfaat.
Rumah tangga di pedesaan umumnya mempunyai peternakan sendiri sebagai usaha pokok maupun usaha sambilan yang dilakukan oleh penduduk guna memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Namun peternakan yang dilakukan oleh rumah tangga pedesaan menghasilkan limbah kotoran ternak yang berbau tidak sedap dan menimbulkan penyakit jika tidak dibuang. Biasanya limbah kotoran ternak ini hanya ditimbun atau dibuat pupuk tanaman. Namun penggunaan pupuk kandang secara langsung tanpa diolah juga tidak efesien karena membuat tanaman gulma di sekitar tanaman yang ikut terkena pupuk tumbuh subur. Maka diperlukan usaha lain untuk meminimalis limbah ternak agar tidak mencemari, lingkungan pemanfaatan limbah kotoran ternak adalah diolah menjadi biogas. Biogas adalah gas yang berasal dari kotoran makhluk hidup yaitu kotoran hewan dan tanaman. Penggunaan biogas sangat efesien karena tidak berasap, tidak berbau, lebih ekonomis, ramah lingkungan dan dapat mengurangi pencemaran lingkungan. Selain itu sisa fermentasi limbah kotoran sapi dapat dimanfaatkan sebagai pupuk untuk usaha pertanian.
            Saat ini banyak kita jumpai produk pangan seperti sayur-sayuran, buah-buahan, dll yang rusak saat proses pemanenan, transportasi saat tiba di pasar maupun saat tiba di tangan kita (rumah tangga) sehingga harus dibuang karena menjadi limbah. Selain itu sisa sampah dapur yang setiap hari dihasilkan oleh rumah tangga juga seringkali dibuang begitu saja. Padahal produk pangan yang rusak ini juga dapat kita kelola dan kita manfaatkan sehingga menjadi barang yang lebih berguna. Diantaranya dengan membuatnya menjadi makanan ternak maupun bahan pupuk organik. Pupuk organik mempunyai kandungan nutirent yang tinggi serta unsur hara makro dan micro sehingga sangat bagus untuk pertumbuhan tanaman selain itu, jika pupuk organik diolah ke dalam bentuk pupuk padat dan cair karena mempunyai efektifitas lebih tinggi daripada pupuk organik konvensional.
            Setiap rumah tangga setiap hari pasti menghasilkan limbah rumah tangga yang berasal dari kegiatan memasak, mencuci, mandi, gosok gigi, dll yang akhirnya menimbulkan timbunan sampah yang dapat menjadi sumber penyakit bila tidak dimusnahkan. Namun, sampah yang kelihatannya tidak berguna ini juga dapat menjadi barang yang berguna dan punya nilai ekonomis jika kita bisa mengolah dan memanfaatkannya. Selain di daur ulang, kemasan produk yang cantik dan menarik juga dapat diolah menjadi pernak-pernik yang cantik seperti tas belanja, tas santi, tas laptop, taplak meja, tikar, bros, pin, bandu, gantungan kunci, rangkaian bunga, korden, tempat perhiasan, dan lain-lain yang tentunya bisa lebih bermanfaat dan punya nilai ekonomis.
            Indonesia merupakan negara kepulauan dan agraris yang memiliki perairan dan agraris yang memiliki perairan yang luas dan tanah yang subur sehingga sebagian besar penduduknya bekerja sebagai petani rumah tangga pertanian terutama di daerah pedesaan. Umumnya mereka bercocok tanam di sawah untuk menanam padi sehingga setiap musim panen tiba. Limbah sekam padi/gabah hasil penggilingan padi menjadi beras memupuk. Biasanya limbah sakam dijual oleh para petani sebagai campuran pupuk kandang. Namun harga sekam padi sangat murah sehingga perlu adanya alternatif lain untuk memanfaatkan limbah sekam padi diantaranya dengan memanfaatkan limbah sekam padi sebagai bahan bakar pembangkit listrik dengan sistem gasifikasi. Teknologi ini lebih ramah lingkungan, dan menggunakan sumber daya alam yang dapat diperubahan sehingga mendorong kelestarian alam dan menghemat sumber energi yang tidak dapat diperbarui.
Limbah dan sampah rumah tangga sebelumnya dianggap barang yang tidak berguna, jika diolah dengan benar dapat dilakukan dengan berbagai cara antara lain didaur ulang, dijadikan biogas, dibuat bahan pupuk organik, dimanfaatkan sebagai kerajinan tangan, dan bahan bakar pembangkit listrik. Pemanfaatan ini sangat bermanfaat untuk daya dukung dan kualitas lingkungan menghemat sumber daya yang tidak dapat diperbarui, mengurangi pencemaran lingkungan, mendorong kelastarian alam, ramah lingkungan, bisa menghemat devisa negara dan mendukung perbaikan ekonomi rakyat.
Motto : “Keep our earth for our live in the future”

Comments

Popular Posts