MANA ADA KAMU DIRUMAHKU

Sumber gambar : dokumentasi pribadi dari galeri nasional indonesia


Ku kira pertemuan kita berakhir di rumah. Sebuah rumah dengan genting merah dan lantai kayu. Dengan teriakan-teriakan kecil dari kaki-kaki kecil yang melangkah penuh tenaga. Berteriak menyebutmu mama dan memanggilku ayah.

Mana ada kamu di rumahku. Kamu hanya ada di pikiranku. Bahkan rumah itu pun hanya ada di pikiranku. Memang bahaya berangan-angan tapi aku seperti kecanduan. Menikmati pikiranku yang penuh bayang-bayang, nyatanya mana ada kamu di rumahku.

Suaramu seperti angin yang melewati dedaunan pohon. Melewati celah-celah dinding rumah-rumah. Dibawa angin kemanapun kaki melangkah. Membisikan dan mengatakan sesuatu bahwa kamu sedang menungguku di rumah. Nyatanya, mana ada kamu di rumahku.

Orang-orang sepertiku perlu di selamatkan. Dibangunkan dari tidurnya logika. Disadarkan bahwa kehidupan nyata menanti pembuktian kata-kata. Karena untuk membawamu ke rumahku membutuhkan banyak pembuktian. Bahwa aku tidak menjanjikan sesuatu yang tidak bisa ditepati dan aku bisa menunjukkan bahwa kata-kata laki-laki ini tidak berhenti sebagai angan-angan. Kamu suka diperjuangkan, kan?

Sumber : https://kurniawangunadi.com/?s=mana+ada+kamu
Soundcloud : https://soundcloud.com/suaracerita

Aku lupa sejak kapan kurniawan gunadi dan soundcloudnya (suaracerita) mulai terkenal. Tapi aku dapat mengingat dengan jelas, bahwa yang mengenalkanku adalah kak Wida, saat aku masih semester empat. Hampir semua karya hasil kolaborasi Mas Gun dan Dokter Fina aku suka. Tapi yang paling favorit adalah yang satu ini. Karena apa? jatuhnya nyesek. Saat itu mungkin sesuai dengan suasana hatiku yang menyukai seseorang namun hanya bisa mengungkapkan melalui angan-angan.

Aku yakin diluar sana banyak juga yang sepertiku. So, nikmati saja :)

Comments

Popular Posts