Departemenku Tercinta, Agronomi dan Hortilkultura


Banyak sekali hal yang menarik tentang AGH, meskipun dulu sempat ragu ketika ingin mendaftar ke departemen yang satu ini karena banyak tekanan dari pihak keluarga dan pihak-pihak lainnya. Saya tidak mengerti mengapa banyak orang yang memandang sebelah mata kepada jurusan pertanian. Banyak sekali cercaan seperti “Ambil jurusan kok pertanian, mau jadi apa? Kalau mau nyangkul di sawah mending nggak usah sekolah jauh-jauh!!” dan banyak lagi omongan-omongan miring orang lain. Jurusan pertanian mungkin kurang popular di mata banyak orang, kalah dengan kedokteran, gizi, teknik perminyakan, teknik industri, dan lain-lain. Padahal sesungguhnya manusia sangat bergantung kepada pertanian dalam berbagai hal seperti pangan, sandang dan papan. Tentu kita masih ingat dalam pelajaran sejarah ketika duduk di bangku sekolah dasar, atau mungkin pernah mendengar dari kakek-nenek kita ketika hidup di zaman penjajahan hingga periode awal orde baru. Ya, masalah pangan pada zaman dahulu menjadi sangat penting mengingat banyak sekali rakyat Indonesia yang kelaparan karena produksi tanaman pangan Indonesia yang rendah sehingga Presiden Soeharto harus meminta bantuan kepada negara-negara lain untuk mencukupi kebutuhan pangan Indonesia. Untuk itulah Presiden Soekarno mengusulkan pembangunan Institut Pertanian Bogor karena negara yang makmur adalah yang dapat mencukupi pangan seluruh rakyatnya. Ini baru menyangkut masalah pangan, bagaimana dengan masalah lain? Tentu manusia tidak bisa hidup tanpa sandang dan papan bukan? Wajib kita ingat bahwa baju yang kita kenakan terbuat dari kain, kain dibuat dari kapas yang merupakan produk pertanian. Dan tengoklah rumah kita, terbuat dari apa tiang-tiang penyangga rumah kita? Pasti kita juga membutuhkan kayu untuk rumah yang merupakan hasil produk pertanian. Oleh karena itu, jangan sepelekan pertanian karena kesejahteraan suatu bangsa bertumpu pada pertanian yang makmur! Hidup Pertanian !!!!

Comments

Popular Posts