DOAKU
Rabu, 29 Agustus 2012
Bismillahirrahmanirrahim......
Semoga dengan menuliskan semua ini saya bisa lebih
lega dan dapat menemukan jalan keluar terbaik, amiiinn....!!
Ya Allah, aku sungguh bingung dengan keadaan ini.
Mengapa disaat detik-detik terakhirku belajar di SMA justru banyak rangkaian
masalah yang menimpaku dan keluargaku?
Seperti sebelumnya ketika aku berada di kelas 9
SMP, aku juga mengalami ujian yang berat. Secara tiba-tiba ada masalah dengan
keluargaku seperti lahir, sakit dan meninggalnya almarhumah sepupuku maya
disaat kakaknya masih berusia 3 tahun sehingga aku ikut mengemban tanggung
jawab untuk ikut menemaninya saat ibu dan ayahnya sibuk merawat adiknya dirumah
sakit padahal sebelumnya aku tidak pernah menjaga anak kecil, berlanjut pada
kelahiran adik perempuanku yang juga berat harus melalui proses operasi yang
memerlukan biaya tidak sedikit padahal disaat yang sama nenekku sedang sakit di
rumah sakit, kemudian secara beruntun nenekku ingin pindah ke rumahku sehingga
harus membangun rumah lagi untuk nenekku dan aku harus menjaga dan merawat
nenekku yang sudah tidak bisa melihat, bukan hal yang ringan untuk anak sekolah
menengah pertama sepertiku kala itu, namun itu belum cukup, setelahnya nenekku
masuk rumah sakit lagi disusul dengan adik perempuanku yang ikut masuk rumah
sakit karena muntaber di kala keadaan ekonomi kami sudah sangat buruk dan kasus
ayahku yang penyakit jiwanya kumat, ya ayahku sudah pernah gila sebelumnya saat
pulang dari yogyakarta kala aku masih berada di taman kanak-kanak dan sekarang
kembali terulang. Saat itu memang sangat berat, di kala aku melakoni hari-hari
terakhirku di SMP banyak sekali masalah yang menimpaku, pertengkaran orangtuaku
terjadi setiap hari dengan semua tuduhan-tuduhan tidak masuk akal yang
dilontarkan ayahku kepada ibuku, kekerasan rumah tangga, larinya ibuku ke rumah
orangtuanya, perselisihan antar saudara yang terjadi antara ayahku dengan
kakakknya dan kakak-kakak ibuku, dan kata-kata “cerai” sering kudengar, bahkan
mereka sudah mulai mempengaruhiku untuk memilih mau tinggal dengan siapa aku
nantinya jika mereka bercerai, saling mempengaruhi dan mengumbar keburukan satu
sama lain, saat mereka bertengkar aku berusaha menghindar namun yang terjadi
mereka malah mendatangi kamarku dan bertengkar di depan mataku, setiap hari
dirumah terasa seperti neraka bagiku, ya rumah=neraka saat itu, malam-malam
terasa menakutkan dan menyedihkan dan tentu saja hal-hal itu berpengaruh pada
perilakuku. Aku menjadi pemurung, pendiam, makhluk menyeramkan dan saat
disekolah aku sering menangis di kamar mandi, menjauh dari keramaian dan
pergaulan di sekolah.
Roda kehidupan terus berjalan, saat beberapa
masalah terselesaikan tentu ada masalah-masalah lain yang menyusul. Yes, that’s
life !
Sekarang penyakit jiwa ayahku memang tidak sedang
kumat, nenekku sudah tidak tinggal dirumahku, adik perempuanku sudah sehat
kembali dan sepupuku akan mendapatkan adik baru namun beberapa masalah memang
belum terselesaikan dan tak terhindarkan. Masalah utama kami sekarang adalah keuangan!
Ya, seingatku saat sekolah dasar ayahku pernah mendapat pinjaman dari salah
seorang keluarga untuk memulai usahanya kembali yang sempat hancur kala ayahku
sakit jiwa. Namun itu tidak semudah kelihatannya, seperti sakitnya ayahku yang
bermula saat aku melihat benda asing seperti bolham lampu yang menyala, terbang
dan jatuh di atas rumahku. Aku memang sudah tidak mengingatnya karena saat itu
aku baru berusia 4 tahun, aku mengetahuinya dari kesaksian orang tuaku dan
keluargaku yang lainnya, entah apa itu tapi hidup keluargaku menjadi sangat
sulit setelah kejadian malam itu. Sebelumnya ayahku cukup berhasil dengan
peternakan ayam potong miliknya yang dapat memanen 4000 ayam setiap 40 hari
sekali, selain itu kami juga memiliki 150 pohon kelapa dan banyak sekali pohon
pisang di perkebunan kami sedangkan kebun yang jauh dari rumah disewakan kepada
orang kepercayaan keluargaku. Saat itu memang terasa sangat menjanjikan, kami
dapat membangun rumah, membeli motor, dan kebutuhan kami dapat tercukupi bahkan
ayah sudah menyiapkan sejumlah tabungan yang dapat mencukupi biayaku sampai
lulus SMA padahal aku masih duduk di bangku TK. Tapi kehidupan terus berjalan,
saat-saat seperti itu tidak bertahan lama, setelah kejadian malam itu, setelah
ayah penataran di jogja, setelah ayah mendapat pengalaman-pengalaman aneh,
setelah ayahku berubah dan setelah ayahku mendapat sakit yang aneh. Orang-orang
menyebutnya gila tapi secara medis dia tidak gila, tentu saja keluargaku sudah
membawanya berobat kemana-mana dengan berbagai macam cara namun tetap tidak
membuahkan hasil. Beberapa bulan kemudian ayahku sembuh namun kehidupan kami
berubah setelahnya, dimulai dari ayahku yang sudah tidak mampu bekerja. Dalam
masa-masa awal kami dapat bertahan dengan uang tabungan ayah, namun seiring
berjalannya waktu uang itupun habis sehingga kami terpaksa meminjam untuk
memulai usaha baru. Jika dihitung sudah banyak sekali usaha yang dilakukan
orang tuaku untuk menyelamatkan perekonomian kami namun entah kenapa gagal dan
selalu gagal, saat kami berusaha untuk mengandalkan penghasilan dari pohon
kelapa, tiba-tiba semua kelapa di desaku dan daerah sekitarnya mati secara
tiba-tiba diserah wabah “kwawung” (bahasa jawa) tak terkecuali 150 pohon kelapa
keluargaku ludes. Saat kami mencoba merintis usaha ayam potong kembali, terjadi
hal yang sangat aneh selama bertahun-tahun, saat harga tinggi, ayam potong
milik ayahku banyak yang mati dan berkualitas jelek namun saat harga sangat
rendah, ayam potong milik ayahku bagus selain itu waktu itu ada wabah kucing liar
yang selalu mencuri dan membunuh ayam-ayam dikandang, akhirnya kami terpaksa
menutup usaha ayam potong karena sudah kehabisan modal dengan sebab selalu rugi
selama bertahun-tahun. Setelah itu ayahku mencoba beternak hewan lain yaitu
kambing, pada awalnya usaha ini terlihat sangat menjanjikan melihat suksesnya
salah seorang kerabat, selama beberapa tahun pertama tidak ada masalah sehingga
ayahku terjun lebih dalam sampai mempunyai puluhan ekor kambing, namun seperti
sebelumnya, kambing-kambing ini satu persatu mati dengan sebab yang beragam
sampai akhirnya hanya tersisa beberapa ekor saja, tak mau menyerah dengan hal
ini akhirnya ayahku membeli beberapa ekor sapi, ayam potong dan kambing punya
banyak resiko dan tidak semua orang berani beternak secara besar-besaran. Namun
sapi adlah hewan yang hampir semua penduduk desa punya dan tidak ada maslah
yang serius. Belajar dari kegagalan sebelumnya akhirnya ayahku hanya berani
beternak beberapa ekor saja namun seperti sebelumnya sapi-sapi itu mati dengan
sebab yang kurang jelas sampai hanya tersisa satu anak sapi yang masih berusia
beberapa bulan, akhirnya setelah beberapa bulan dititipkan, anak sapi itupun
dijual. Oh ya, selain itu usaha yang saat ini masih kami jalankan adalah
belimbing madu, banyak orang di desa ini yang sukses dengan belimbing madu
sehingga kamipun menggunakan kebun kami yang tersisa untuk ditanami belimbing.
Namun belimbing inipun tidak terlepas dari masalah. Selama 4 tahun pertama kami
tidak mendapat apa-apa dari kebun kami sendiri karena ternyata mitra kerja
ayahku yang menangani belimbingnya bukanlah orang yang tepat, selama
bertahun-tahun hasil panen tidak pernah dibagikan kepada ayahku selaku pemilik
kebun, akhirnya ayahku membeli seluruh sahamnya sehingga sekarang sudah tidak
paruhan tapi belimbingnya sudah resmi milik ayahku. Masalah tentu tidak
berhenti disini, adasaja gangguan dan yang baru terjadi tadi sore adalah 35 kg
belimbing ayahku harus terbuang sia-sia karena dipanen secara paksa dan
diinjak-injak oleh dua orang tetangga, entah apa motifnya namun kerugian kami
sangat besar. Setiap pohon, setiap buah, setiap kilogram belimbing sangat
berarti bagi kami karena saat ini itulah yang dapat kami harapkan untuk
menyambung hidup kami. Meskipun saat ini hasilnya tidak terlalu besar, namun
belimbinglah harapan kami untuk menyambung hidup, meniti masa depan dan
membayar hutang.
Selama 12 tahun terakhir keluargaku selalu berusaha
dengan berbagai macam sektor usaha. Selain ayahku, ibuku juga turut berusaha
dengan berdagang. Mulai dari sayuran, sandal, pakaian, hingga dandang namun
hasilnya hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan makan dan sandang kami
sehari-hari, bagaimana dengan sekolah dan kebutuhan lain? Yang dapat diharapkan
adalah usaha ayahku. Selama mencoba berusaha dan selalu gagal selama 12 tahun,
tentu tidak diragukan lagi bahwa hutang kami sangat banyak. Sedikit yang aku
tahu, kami pernah mendapat pinjaman dalam jumlah besar sebanyak 3 kali. Dan
nominalnya tidak perlu aku tuliskan disini yang pasti mencapai angka ratusan
juta! Yang namanya hutang bagaimanapun tetap harus dibayar, sekarang kami
sedang bersusah payah untuk dapat membayar hutang-hutang tersebut. Emas dan
barang-barang berharga lainnya sudah ludes terjual bahkan sampai tanah
warisanpun harus kami jual untuk dapat bertahan hidup. Kami memang miskin
sekarang, bahkan untuk membayar spp, uang les, kebutuhan sekolah dan kebutuhan
sekunderku harus menggunakan uang tabunganku sendiri. Alhamdulillah Allah Maha
Pemurah sehingga memberiku rezeki dalam bentuk beasiswa dan hadiah lomba. Namun
aku belum bekerja bahkan masih berstatus sebagai pelajar, tentu saja tabungan
yang aku miiki tidak banyak. Sampai saat ini tabunganku sudah hampir habis dan
aku tidak tahu bagaimana hidupku selanjutnya, apalagi jika dirata-rata orang
tuaku harus mencicil hutang 5juta per 3bulan sekali. Tentu saja hal ini berat
bagi kami dan aku juga memikirkan bagaimana kuliahku nanti? Meskipun miskin,
aku ingin tetap dapat memperoleh pendidikan yang layak dan dapat berkuliah, aku
ingin mempunyai masa depan yang cerah, yang jauh lebih baik dari orangtuaku.
Jika orang tuaku petani, aku tidak boleh menjadi
petani!
Jika orangtuaku miskin, aku harus kaya!
Jika
orangtuaku gagal, aku harus berhasil!
Aku ingin membalikkan keadaanku yang sekarang, aku
ingin pintar, aku ingin sukses, aku ingin kaya!
Dan aku akan berusaha mewujudkan mimpi-mimpiku!
Ya Allah, semoga aku dapat keluar dari
cengkeraman kemiskinan!
Ya Allah, semoga aku dapat menjadi jauh
lebih baik dari orangtuaku!
Ya Allah, semoga aku dapat menjadi anak
yang pintar!
Ya Allah, semoga aku dapat menjadi
mahasiswa ITB!
Ya Allah, Semoga aku dapat memperoleh
beasiswa BIDIKMISI!
Ya Allah, semoga aku dapat menjadi yang
terbaik di sekolahku, bahkan di kota Tuban dan semoga aku dapat menjadi salah
satu putra bangsa terbaik!
Ya Allah, semoga aku dapat menjadi JUARA
PIMNAS NASIONAL!
Ya Allah, semoga aku dapat menjadi orang
SUKSES!
Ya Allah, semoga aku mendapat beasiswa
S2 diluar negeri!
Ya Allah, semoga aku bisa keliling
Indonesia saat sudah menjadi mahasiswa ITB!
Ya Allah, semoga aku bisa keliling dunia
saat menempuh pendidikan S2!
Ya Allah, semoga aku dapat menjadi orang
KAYA!
Ya Allah, semoga aku dapat membanggakan
dan membahagiakan kedua orang tuaku!
Ya Allah, semoga aku dapat menyekolahkan
adik-adikku sampai mereka mendapat pekerjaan yang layak!
Ya Allah, semoga aku dapat berangkat
haji bersama ibuku tercinta!
Ya Allah, semoga aku dapat memperoleh
jodoh yang baik!
Ya Allah, semoga aku dapat mempunyai
putra-putri yang sholih dan sholihah!
Ya Allah, semoga hidupku bermanfaat bagi
banyak orang!
Ya Allah, semoga aku dapat menjadi
penghuni SURGAMU!
Amin.........amin..........ya rabbal
alamin..................!!!!!!
Semoga Engkau mengabulkan doaku Ya Allah, dan
semoga aku dapat lebih bersemangat dan berusaha maksimal untuk menggapai
mimpi-mimpiku.........!!!!
Amin.........amin..........ya rabbal
alamin..................!!!!!!
Terimakasih Ya Allah................
Comments
smangat ya....