KARTINI


Saturday, 23 April 2011
Rasanya masih capek setelah tadi siang aku berlenggok ala putri keratOn dalam pemilihan putra dan putri smada 2011. Meskipun tidak terpilih namun ada rasa bangga karena dapat mengikuti perlombaan yang belum pernah aku ikuti sebelumnya. Apalagi di sekolah kebanggaanku SMADA yang sewaktu SMP aku tidak mengenalnya dan tidak terbayang untuk bisa bersekolah disini. Banyak hal yang telah aku dapatkan, banyak pengalaman yang aku lalui, banyak pelajaran dan ilmu yang aku timba. Tidak terasa beberapa langkah lagi aku akan naik ke kelas XI dan mempunyai adik kelas. Padahal rasanya baru kemarin saat aku MOS, terpilih menjadi ketua kelas dan kordinator kelas saat matrikulasi. Rasanya baru kemarin saat ada gossip antara aku dan mas T, saat aku di kerjain osis saat ulang tahun, saat aku di tembak oleh A dan U teman sekelasku dlm waktu berdekatan, saat ada gossip bahwa R suka padaku, saat aku takut mengakui bahwa aku memiliki I. rasanya masih dapat ku ingat saat aku terpilih menjadi sekretaris MPK, saat aku kenal dgn mas A, saat aku karnaval, dan masih terlalu banyak hal yang aku lalui dan tidak dapat aku rinci satu persatu.
Tapi kini aku dirundung duka, dalam kepedihan dan kepahitan luka…..
Kadang aku menyesal telah mengenalnya, mencintainya, menerimanya….
Jika hamper setiap hari aku harus meneteskan air mata
Saat sahabatku bercerita tentangnya, aku dapat melihat betapa bahagianya dia, betapa bersemangatnya dia, betapa hidupnya dia, aku dapat melihat senyuman mengembang di bibir kecilnya
Rasanya aku tak tega, jika dia harus mengetahui yang sebenarnya
Tentang aku dan orang itu
Kami menyukai orang yang sama
Orang yang telah merubah hidupku, orang yang telah mewarnai hidup sahabatku….
Orang yang telah memberiku dan memberi sahabatku sesuatu yang membuat kemi bahagia
Namun kini perih yang kurasa
Sakit, pahit, hatiku telah tersayat pedang di balik sayap malaikatnya
Sayap yang telah menghangatkanku, namun kini menusukku
Dia mencintai kami berdua
Tak kuat rasanya batinku menerima kenyataan ini
Tak sanggup rasanya jika sahabatku harus tahu, betapa sakitnya dia
Aku tak tega

Entah yang kutulis itu apa namanya, aku menulis semua yang muncul dalam pikiranku, seraya meneteskan air mata. Bukan, bukan menetes ! air mata ini telah membanjiri pipiku. Tentang kami, tokoh utama dalam tragedy ini. Bagaimana bisa ? dia mencintaiku dan menyukai sahabatku. Dia memberiku kepercayaan, namun memberi sahabatku harapan. Dia merubah hidupku, dan mewarnai hidup sahabatku. Aku cinta dia, namun aku sayang sahabatku. Sampai saat ini sahabatku belum tau, aku tak tega jika dia harus tahu. Aku ingin dia selalu bahagia meskipun itu meremukkan hatiku. Aku ingin dia tersenyum, meskipun itu membunuh jiwaku. Rasanya ku tak sanggup………. Tak sanggup………..

Comments

Popular Posts